Analisis Ilmiah Dzikir Menuju Insan Kamil

 

gbr ilustrasi.



GARUDANEWS.net // MEDAN || 

Assalamualikum Wr. Wb. Setiap manusia tentunya ingin hidup bahagia dan menjadi insan yang sempurna sebagaimana yang diimpikan oleh setiap orang. Namun lahirnya manusia ke muka bumi tentunya banyak mengalami proses yang membuat manusia terasa jauh dari Sang Penciptanya, Alloh SWT. Belakangan ini banyak orang memperbincangkan bagaiman proses menjadi insan kamil.

Pengertian Insan Kamil Insan Kamil berasal dari bahasa Arab, yaitu dari dua kata: Insan dan kamil. Secara harfiah, Insan berarti manusia, dan kamil berarti yang sempurna. Dengan demikian, Insan Kamil berarti manusia yang sempurna (Mahmud Yunus, 1990: 51). Menurut Ahmad Tafsir, insan kamil (manusia sempurna) menurut Islam tidak mungkin di luar hakikatnya. Unsur-unsur pembentukkan atau ciri manusia sempurna menurut Islam. (A. Tafsir, 2000: 41).

kesehatan mental penting, maka kesehatan jasmani pun penting pula. Karena kesehatan jasmani sering dikaitkan dengan pembelaan Islam, maka sejak permulaan sejarahnya pendidikan jasmani (agar sehat dan kuat) diberikan oleh para pemimpin Islam. Pendidikan sendiri terkait erat dengan pembelaan Islam, yaitu berupa latihan memanah, berenang, menggunakan senjata, menunggang kuda, maupun olahraga lari cepat. Pentingnya kekuatan dan kesehatan fisik itu juga mempunyai dalil-dalil naqli (A. Tafsir, 2000: 42)

Pemikiran Insan Kamil , Abd. Karim Al-Jili

Al-Jili, seperti Ibn ‘Arabi, memandang insan kamil sebagai wadah tajalli Tuhan yang paripurna. Pandangan demikian didasarkan pada asumsi, bahwa segenap wujud hanya mempunyai satu realitas. Realitas tunggal itu adalah Wujud Mutlak, yang bebas dari pemikiran, hubungan, arah, dan waktu. Ia adalah esensi murni, tidak bernama, tidak bersifat, dan tidak mempunyai relasi dengan sesuatu. Menurut Al-Jili, ada dua pengertian tentang Insan Kamil:

1. Pertama, Insan kamil dalam pengertian konsep pengetahuan mengenai manusia yang sempurna yang dianggap mutlak, yaitu Tuhan. Yang Mutlak tersebut dianggap mempunyai sifat-sifat tertentu, yakni yang baik dan sempurna. Sifat sempurna inilah yang patut ditiru oleh manusia. Jika seseorang yang mendekati pada sifat sempurna dari Yang Mutlak tersebut, maka makin sempurnalah dirinya.

2. Kedua, Insan kamil mengenai keyakinan bahwa yang memiliki sifat mutlak dan sempurna meliputi asma’, sifat, dan hakikat-Nya. Semua pencapaian jati diri yang sempurna itu diperoleh melalui latihan rohani dan pembersihan diri, bersamaan dengan turunnya Yang Mutlak ke dalam manusia melalui berbagai tingkatan.

 

Al-Jili membagi insan kamil atas tiga tingkatan, yaitu; tingkatan permulaan (al-bidayah). Pada tingkatan ini insan kamil dapat merealisasikan asma dan sifat Ilahi pada dirinya. Tingkatan menengah (at-tawasut). Pada tingkatan ini insan kamil sebagai cerminan kasih Tuhan (al-haqaiq ar rahmaniyah). Sedangkan pengetahuan yang dimiliki oleh insan kamil pada tingkat ini juga telah meningkat dari pengetahuan biasa, karena sebagian dari hal-hal yang gaib telah dibukakan Tuhan kepadanya. dan tingkatan terakhir (al-khitam). Pada tingkatan ini insan kamil dapat merealisasikan citra Tuhan secara utuh.

 

Al-Jili memandang,insan kamil berkedudukan sebagai khalifah Tuhan di bumi. Karena pada diri insan kamil terdapat kemampuan-kemampuan yang melebihi kemampuan-kemampuan manusia kebanyakan, baik dari segi kepribadian maupun pengetahuan. Kelebihan itu, tidak lain adalah karena pada diri insan kamilterialisasisegenap asma’ dan sifat-sifat Tuhan secara utuh.

 

Insan Kamil Sebagai Idealitas Muslim

Insan kamil sebagai idealitas muslim di sini dapat merambah semua hakikat,

yakni memahami Tuhan dalam segala sesuatu. Mereka melihat dengan suatu

penglihatan batin yang telah tersingkap semua tirainya. Mereka memandang

segala sesuatu sebagai penyingkapan diri (tajalli) Tuhan. Mereka mengetahui

Tuhan sesuai dengan segi pengetahuan yang dimiliki oleh segala sesuatu di alam

semesta. Manusia sempurna menyembah Tuhan melalui setiap wahyu. Sebagaimana termaktub dalam al-Qur’an.  وما تفعلوا من خیر فان اللهاللهاللهالله بھ علیم

Dan kebaikan apa saja yang engkau kerjakan, maka

sesungguhnya Allah Maha mengetahui (Q.S. al-Baqarah:

215).

 

Dalam Al-Qur’an dijelaskan kriteria manusia mukmin yang kamil atau paripurna (insan kamil), disebut tersebar dalam berbagai ayatnya. Kriteria tersebut bisa diusahakan oleh setiap orang, apabila ia menghendakinya.

إِنَّمَا ٱلۡمُؤۡمِنُونَ ٱلَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ ٱللَّهُ وَجِلَتۡ قُلُوبُهُمۡ وَإِذَا تُلِيَتۡ عَلَيۡهِمۡ ءَايَٰتُهُۥ زَادَتۡهُمۡ إِيمَٰنٗا وَعَلَىٰ رَبِّهِمۡ يَتَوَكَّلُونَ ٱلَّذِينَ

يُقِيمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ وَمِمَّا رَزَقۡنَٰهُمۡ يُنفِقُونَ أُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ حَقّٗاۚ لَّهُمۡ دَرَجَٰتٌ عِندَ رَبِّهِمۡ وَمَغۡفِرَةٞ وَرِزۡقٞ كَرِيمٞ


“Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal. (Yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezki yang kami berikan kepada mereka. Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezki (nikmat) yang mulia.” (QS. Al-Anfal, [8]: 2-4).

Ayat di atas menjelaskan bahwa ada lima kriteria bagi orang-orang mukmin sejati yaitu: (1) Senantiasa mengingat Allah, (2) Bila mendengar ayat-ayat Allah imannya bertambah, (3) Bertawakkal, (4) Menegakkan shalat dan (5) Menginfakkan sebagain rezkinya.

Sumber: https://islam.nu.or.id/tasawuf-akhlak/kriteria-insan-kamil-menurut-penjelasan-al-qur-an-i6hYK

 

TAJALLI

Tajalli artinya pencerahan atau penyingkapan. Tajalli merupakan tersingkapnya tirai penyekap alam gaib atau proses penerangan dari nur gaib. Singkatnya, arti tajalli adalah Allah SWT menyingkap diri-Nya kepada makhluk-Nya. Penyingkapan diri Allah SWT tidak pernah terjadi berulang kali secara sama dan tidak pernah berakhir. Penyingkapan diri Allah SWT terjadi dengan cahaya batiniah yang masuk ke dalam hati umat.

Dalam proses dan langkah-langkah menuju tajalli dapat menjadi referensi bagi Pengamal Tasawuf adalah setelah melewati dua tahap tasawuf sebelumnya, yakni Takhalli dan Tahalli, maka ia baru akan mencapai tahap ketiga yaitu Tajalli.

Langkah-Langkah Menuju Tajalli

Dikutip dari buku Mutiara Akhlak Tasawuf - Rajawali Pers karangan Dr. Sahri, MA., ada beberapa langkah yang diajarkan oleh kaum sufi untuk menuju tajalli.

1. Puasa Sunnah

Seseorang yang secara rajin melaksanakan puasa akan terbentengi, baik secara lahir dan batin. Secara lahir ia akan berperilaku baik, dan secara batin ia akan memiliki perasaan lembut. Sehingga, seseorang yang berpuasa sunnah tidak akan menganiaya orang lain.

2. Sholat Sunnah

Seseorang dianjurkan untuk melaksanakan sholat malam. Waktu malam yang tenang dapat melatih diri seseorang untuk menjadi pribadi yang khusyuk dan tuma’ninah.

3. Berdzikir

Berdzikir kepada Allah SWT pada waktu malam, karena pada saat itu malaikat turun untuk menyebarkan rahmat kepada alam semesta. Sehingga pada saat itu doa seseorang akan dikabulkan. Seperti tercantum dalam QS. Al Ahzab ayat 41 berikut.

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱذْكُرُوا۟ ٱللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya.

4. Tafakkur dan Tadabbur Atas Alam Semesta

Untuk mencapai tasawuf seseorang harus tafakkur (berpikir) dan tadabbur (merenung) atas makhluk ciptaan Allah SWT. Seperti firman Allah SWT dalam QS Qaf ayat 37 berikut.

إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَذِكْرَىٰ لِمَن كَانَ لَهُۥ قَلْبٌ أَوْ أَلْقَى ٱلسَّمْعَ وَهُوَ شَهِيدٌ

Artinya: “Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat peringatan bagi orang-orang yang mempunyai akal atau yang menggunakan pendengarannya, sedang dia menyaksikannya.


 

Secara ilmiah di dalam tassawuf dapat dijelaskan, seperti yang digambarkan dalam Gbr I : Kompilasi God Particle dan 7 Lapisan Hati- Mata Hati, bahwa dzikir dapat menghidupkan hati manusia yang secara hakikat memiliki 7 Lapisan Hati-Mata Hati, yaitu :

1. Balutan Alam Insan.

2. Balutan Alam Ijsam.

3. Balutan Alam Misal

4. Balutan Alam Ruh

5. Balutan Alam Wahidat

6. Balutan Alam Wahdat.

7. Balutan Alam Ahdat.

Kemudian, 7 Lapisan Hati ini didalam bahasa arab juga memilki arti dan makna yang sama yaitu :

1. Shadr

2. Qalb.

3. Fu’ad.

4. Lubb.

5. Syaghaf.

6. Sirr.

7. Ana.

Selanjutnya, Lapisan hati ini, secara metafisika dapat dikatakan sebagai God Particle,Higgs bossons adalah partikel yang terakhir ditemukan, setelah pencarian selama lima dekade, dan memainkan peran mendasar dalam fisika subatomik sehingga kadang-kadang disebut sebagai "partikel Tuhan". Pada tahun 1964, fisikawan Inggris Peter Higgs menulis makalah penting yang menghipotesiskan mengapa partikel elementer memiliki massa. Dia meramalkan keberadaan "bidang" tiga dimensi yang menembus ruang dan menyeret segala sesuatu yang berjalan dengan susah payah melewatinya. Beberapa partikel memiliki lebih banyak kesulitan melintasi medan daripada yang lain, dan ini sesuai dengan partikel yang lebih berat. Jika medan – yang kemudian dijuluki medan Higgs – benar-benar ada, maka Higgs mengatakan pasti ada partikel yang terkait dengannya: boson Higgs .



Dzikir yang dilakukan dengan mengalami proses Takhali, Tahalli, yang dapat menembus ruang dan menyeret segala sesuatu yang berjalan dengan susah payah melewatinya, menyingkap rahasia atau disebut Tajalli, pada Lapisan hati yang disebut ANA, BALUTAN ALAM AHDAT, dan dari ukuran skala Yocto (y, 10-24), adalah hasil dari dzikir yang menimbulkan rasa dan gelombang elektromagnetik di dalam Qalb – Detak Jantung yang mengalir dalam darah, secara ilmu metafisiska partikel dalam tubuh seperti melebur menyatu dengan alam yang ada di udara serta sekitarnya.

Sama seperti God Particle yang Kemudian partikel-partikel itu melewati medan energi Maha Dahsyat yang memberinya massa. Setelah melewati medan energi Maha Dahsyat, materi mendapatkan massa dan semakin besar seiring dengan berjalannya waktu. Partikel yang disebut Boson Higgs itulah yang menjadi cikal bakal seluruh materi di jagat raya ketika mendapat massa. Termasuk menjadi cikal bakal makhluk hidup. Boson Higgs atau Partikel Tuhan tidak tahan hidup lama, dengan cepat dia menjadi partikel yang kurang masif seperti dua foton (partikel cahaya). SUMBER ( https://www.gatra.com/news-503920-teknologi-ilmuwan-menemukan-partikel-tuhan-membusuk-jadi-cahaya.html ). MANUSIA mengalami Tajalli terjadi setelah mengalami proses Takhali. Tahalli, dan Tajalli, melalui dzikir yang membuka lapisan hati kedalam partikel aneh, higgs bossons, dimana Al-Lathif adalah salah satu Asma atau sifat Alloh S.W.T, yang berarti Maha Halus, maka disinilah seorang manusia akan mengalami proses yang disebut sebagai Insan Kamil ( Manusia Sempurna ).

( Editor : Dr. M. Sontang Sihotang, S.Si, M.Si)

 

 

 

Baca Juga
Lebih baru Lebih lama