Mataram.garudanews//Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) Universitas Islam Negeri Mataram menunjukkan keseriusannya dalam membangun mutu pendidikan tinggi Islam dengan menyelenggarakan sosialisasi instrumen akreditasi perguruan tinggi (IAPT) di Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Sibawaihi Mutawalli Jeroaru pada 21 September 2025.
Kegiatan ini secara khusus ditujukan untuk memperkuat pemahaman Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (PTKIS) di Lombok bagian selatan mengenai instrumen akreditasi terkini yang menjadi tolok ukur kualitas institusi pendidikan tinggi.
Dekan Fakultas Tarbiyah, Prof. Dr. H. Jumarim, M.H.I., dalam sambutannya menegaskan bahwa akreditasi bukan hanya kewajiban administratif, tetapi instrumen strategis yang menentukan arah perkembangan perguruan tinggi.
Dengan mengutip istilah arrodoah atau “sesusuan,” ia mengibaratkan banyaknya PTKIS di Lombok sebagai ruang tumbuh dan mengenyam pengetahuan.
Filosofi ini menegaskan pentingnya meningkatkan mutu akademik, dan akreditasi lembaga yang akan berdampak pada kualitas dan keberhasilan luaran perguruan tinggi.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber berpengalaman dalam memberi pemahaman teknis dan praktis. Dr. Emawati, M.Ag., asesor Lembaga Akreditasi Mandiri Kependidikan (LAMDIK), memaparkan standar-standar penting dalam instrumen akreditasi baru, mulai dari tata kelola hingga penguatan budaya mutu.
Ia menekankan bahwa instrumen akreditasi tidak hanya menilai kelengkapan dokumen, tetapi menuntut bukti nyata keterkaitan visi, strategi, dan implementasi mutu akademik.
Menegaskan pentingnya menata sistem internal agar sesuai dengan standar akreditasi nasional. Melengkapi itu, Dr. Asbullah Muslim, M.Pd., Rektor Institut Al-Katiri Lombok, berbagi pengalaman langsung dalam mengelola perguruan tinggi menuju akreditasi yang lebih baik.
Ia menyoroti pentingnya manajemen berbasis data, pelaporan tridarma, serta pengelolaan sumber daya dosen secara berkelanjutan.
Kehadiran anggota DPR RI Komisi VIII, Dr. Ir. H. Nanang Samudra, KA., M.Sc., semakin menegaskan arti penting kegiatan ini.
Menurutnya, peningkatan mutu PTKIS adalah agenda nasional yang harus didukung kebijakan dan regulasi negara. Komitmen DPR RI terhadap penguatan pendidikan Islam menjadi penanda sinergi antara dunia politik dan dunia akademik.
Peserta sosialisasi ini berasal dari beragam perguruan tinggi di Lombok Timur dan Lombok Tengah, di antaranya Institut Agama Islam Hamzanwadi (IAIH) Pancor, Institut Studi Islam Sunan Doe, Institut El-Katiri Lombok, STIT Palapa Nusantara NTB, Sekolah Tinggi Ilmu Syariah (STIS) Haji Abdul Rasyid Lombok Tengah, serta STIT Manhalul Ma’arif Praya Lombok Tengah.
Kehadiran mereka memperlihatkan antusiasme kolektif PTKIS untuk bersama-sama meningkatkan level akreditasi perguan tinggi masing-masing.
Sosialisasi ini menjadi langkah nyata FTK UIN Mataram dalam membangun ekosistem pendidikan tinggi Islam yang lebih baik.
Dengan dukungan narasumber ahli, sinergi antar-PTKIS, dan komitmen pemerintah, kegiatan ini melahirkan optimisme bahwa pengembangan instrumen akreditasi akan mendorong PTKIS di Lombok tumbuh menjadi institusi unggul dan diakui.(A Turmuzi)
Tags
. Pendidikan