Cibinong Garudanews//Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor terus memperkuat langkah kolaboratif dalam menangani persoalan Anak Tidak Sekolah (ATS).
Hal ini dibuktikan melalui Rapat Koordinasi Penanganan ATS yang digelar pada Selasa, 4 November 2025 di Aula Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor.
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Bupati Bogor tentang Pencegahan dan Penanganan Anak Tidak Sekolah (ATS), serta upaya memantau progres pelaksanaan program pasca sosialisasi tingkat kabupaten yang sebelumnya dilaksanakan pada 1 Oktober 2025.
Rapat diikuti oleh perwakilan berbagai pemangku kepentingan, antara lain Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, Kabid PAUD Dikmas, Ketua Ikatan Penilik Indonesia (IPI), operator dapodik (PIC ATS), serta perwakilan kecamatan dengan jumlah ATS tertinggi, termasuk Cigudeg, Cibinong, Cijeruk, dan Tamansari sebagai wilayah pelaksana progres mandiri.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, Dr.Rusliandy, menyampaikan bahwa penanganan ATS membutuhkan kerja bersama dan sinergi lintas sektor hingga tingkat desa.
“Kami menekankan pentingnya koordinasi antara dinas, camat, kepala desa, guru ASN, dan masyarakat agar setiap anak di Kabupaten Bogor mendapat kesempatan kembali bersekolah,” ungkapnya.
Rapat koordinasi ini menitikberatkan pada paparan data progres verifikasi ATS per kecamatan (per 2 November 2025), pembahasan akun desa yang telah aktif, serta evaluasi capaian sosialisasi di lapangan.
Beberapa kecamatan seperti Cibinong, Caringin, Cigudeg, Tamansari, dan Cijeruk turut memberikan umpan balik dan pengalaman pelaksanaan program di wilayahnya.
Dari hasil pembahasan, disepakati beberapa langkah strategis:
- Memperkuat koordinasi antar kecamatan dan desa untuk mempercepat pelaksanaan program ATS.
Mempercepat validasi data anak belum bersekolah (BPB) berbasis By Name By Address (BNBA).
Menuntaskan aktivasi akun ATS di seluruh desa sebelum tahap intervensi pada Januari 2026.
Menyelaraskan progres dengan Rencana Tindak Lanjut (RTL) Penanganan ATS September 2025–Juni 2026.
Menurut Kabid PAUD Dikmas Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, Siswanto, kegiatan ini menjadi tonggak penting untuk memastikan akurasi data dan kesiapan lapangan.
“Kami ingin setiap anak yang belum bersekolah teridentifikasi dengan jelas dan segera mendapatkan intervensi pendidikan, baik di jalur formal maupun nonformal seperti PKBM,” ujarnya.
Melalui sinergi lintas sektor dan komitmen bersama, Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor optimistis dapat mempercepat terwujudnya Bogor bebas Anak Tidak Sekolah.(David.S)
Tags
Berita Peristiwa
