Mataram.garudanews//27 Juni 2025, Di tengah dinamika internal organisasi yang sempat menghangat, kader kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) UIN Mataram mengambil langkah strategis dengan menginisiasi lahirnya Rayon Harun ar-Rasyid.
Rayon ini hadir bukan sebagai bentuk ambisi atau perebutan kekuasaan, melainkan sebagai wujud kesadaran organisasi, keilmuan, dan keimanan yang tumbuh dari keresahan bersama.
Terinspirasi dari sosok Harun ar-Rasyid, khalifah besar Dinasti Abbasiyah yang dikenal bijaksana dan mampu menjadi penengah dalam berbagai konflik, rayon ini diharapkan menjadi ruang baru yang membawa semangat keseimbangan, kedamaian, dan penguatan nilai intelektual di tubuh PMII.
"Kami ingin menegaskan bahwa Rayon Harun ar-Rasyid tidak lahir karena ego atau kehausan jabatan. Ini murni lahir dari kesadaran kolektif, karena kami tidak ingin perpecahan terus menjadi luka dalam pergerakan. Kami hadir untuk menjadi jembatan, bukan tembok," ujar salah satu penggagas rayon tersebut.
Sebelumnya, konflik yang terjadi di Rayon Shalahuddin al-Ayyubi sempat meninggalkan jarak antarkader. Namun para inisiator Rayon Harun ar-Rasyid menilai bahwa kondisi ini tidak boleh dibiarkan terus berlarut.
Maka dibentuklah sebuah rayon yang tidak memihak pada blok manapun, tetapi berdiri untuk menjaga arah perjuangan PMII agar tetap dalam jalur kaderisasi yang sehat, terbuka, dan bernilai.
Rayon ini juga menempatkan nilai keilmuan dan spiritualitas sebagai landasan utama. Dengan menjunjung tinggi nilai-nilai Ahlussunnah wal Jamaah, rayon ini berkomitmen untuk memperkuat ruang-ruang diskusi, kaderisasi yang jernih dari kepentingan, dan gerakan yang berorientasi pada maslahat umat.
Dengan lahirnya Rayon Harun ar-Rasyid, para kader berharap agar PMII UIN Mataram kembali kokoh sebagai rumah besar perjuangan, tempat belajar dan bertumbuh tanpa takut berbeda, tanpa terjebak dalam konflik yang tak produktif.(A Tarmuzi)
Tags
Berita Peristiwa