Bogor Garudanewsnet//Diduga SMA Negeri 1. Kota Bogor tidak mengikuti aturan SPMB, yang seharusnya calon siswa baru tersebut pada saat mengikuti pendaftaran diadakan seleksi pengecekan rumah tinggal bagi yang sudah mendaftar ke SMA negeri 1 Kota Bogor terutama yang rumahnya di gang selot 28 - 7 - 2025
Karena itu sudah menjadi zona merah waktu swiving lokasi oleh mantan walikota Bogor Bima Arya, dan ternyata data yang digunakan untuk pendaftaran siswa baru ke SMA negeri 1 teenyata rekayasa pemalsuan kartu keluarga (KK).
untuk itu merupakan keharusan tugas panitia SPMB tersebut untuk menyesuaikan data domisili bagi calon peserta didik terutama bagi yang menggunakan kartu keluarga atau KK yang rumahnya tidak jauh dari lokasi sekolah SMA negeri 1 kota bogor. 28/7/2025.
Senentara menurut security SMA negeri 1 kotaa Bogor saat ditanya yang ke tiga kalinya waktu mendatangi sekolah SMA negeri 1 kota selalu mengatakan kepala sekolah wakil humas dan panitia SPMB tidak ada ditempat ini patut diduga ucapan security tersebut sudah di doktrin oleh pihak sekolah
Hal tersebut patut diduga bagi yang menggunakan KK dengan alamat Gang selot atau jalan polisi atau juga dari jalan kantor batu karena ada beberapa pembuktian KK yang ditemukan ber alamat di gang selot dan jalan polisi termasuk dari jalan kantor batu
Kami dari sosial kontrol sudah mendatangi sekolah SMA negeri 1 kota Bogor untuk menjalankan tugas sosial kontrol berdasarkan hasil temuan berupa kartu keluarga atau KK yang diterbitkannya pada tahun 2025, sedangkan berdasarkan aturan dan peraturan itu tidak memenuhi persaratan karen belum.menjapai satu tahun
SMA Negeri 1 Kota Bogor, terkesan menutup diri dan mendoktrin para petugas Security untuk.melakukan kebohongan saat ditanya oleh awak media mau ketemu dengan pihak sekolah SMA negeri 1 kota Bogor untuk konfirmasi mengenai sistem SPMB tahun 2025.
Sementara menurut salah satu orang tua siswa yang anaknya tidak diterima melalui jalur zonasi meskipun berdomisili di keta Bogor yang secara geografis dekat dengan sekolah tidak diterima, namun heran kenapa orang luar jawa Barat bisa diterima dan masuk di SMA Negeri 1 Kota Bogor
Masih penuturan orang tua tersebut yang tidak mau disebut namanya mengatakan ada ketidak wajaran dalam SPMB tersebut karena ada beberapa siswa yang masuk dan diterima di SMA Negeri 1 Kota Bogor mereka diluar kota Bogor.
Hal tersebut patut diduga bahwa SMAN 1 Kota Bogor banyak menerima siswa dari luar kota Bogor yang menggukan pindah alamat disekitar wilayah kelurahan paledang kecamatan Bogor Tengah dengan tujuan untuk penyesuaian domisili berdasarkan zonasi tersebut.
Sementara kepala sekolah SMA negeri 1 kota Bogor Drs. Atip Suherman saat dihubungi melalui hp tidak menjawab dan wa juga tidak dibalas, itu semua masih tersimpan untuk pembuktian dalam bentuk tanggung jawab seorang jurnalis yang menlankankan tugasnya sebagai sosial kontrol.( Team)