Medan.garudanews//Universitas Dharmawangsa (Undhar) Medan akan menggelar Kuliah Umum Internasional yang menghadirkan Datuk Professor ChM, Ts, Dr. Taufiq Yap Yun Hin dari Universiti Putra Malaysia (UPM), Serdang, Malaysia, sebagai narasumber utama. Kegiatan bergengsi ini dijadwalkan berlangsung pada Jumat, 3 Oktober 2025 pukul 14.00 WIB hingga selesai, bertempat di Aula Utama Universitas Dharmawangsa, Jl. KL Yos Sudarso Medan.
"Insya Alloooh, narasumber dari Malaysia dengan moderatornya Dr. Ahmad Mukhiasin, M.Pd., siap memberi kuliah umum di Universitas Dharmawangsa," kata Koordinator Program Acara, Khalifah Dr. Muhammad Sontang Sihotang, S.Si, M.Si, yang juga Dosen Fisika / Kepala Laboratorium Fisika Inti (Nuklir) FMIPA Universitas Sumatera Utara (USU), saat ditemui awak media di Medan, pagi tadi.
Kegiatan ini merupakan kolaborasi Program Pengabdian kepada Masyarakat (Abdimas) USU 2025 bersama Fakultas Agama Islam & Sekolah Pascasarjana Magister PAI Universitas Dharmawangsa dengan UPM Serdang Malaysia. Acara tersebut diharapkan menjadi forum akademik yang akan dipadati mahasiswa, dosen, peneliti & pemerhati pendidikan, serta terbuka untuk masyarakat umum.
Menurut Dr. Sihotang, kuliah umum ini menjadi penting karena membahas keterkaitan sains dengan keimanan, sebuah topik yang semakin relevan di tengah perkembangan teknologi dan dinamika kehidupan modern zaman now. “Sains menjelaskan cara kerja alam semesta melalui metode empiris, sedangkan keimanan / ketauhidan menjawab pertanyaan tentang makna, tujuan & nilai yang berada di luar cakupan sains, seringkali melalui keyakinan akan adanya Sang Maha Pencipta,” ungkapnya.
Dalam konteks sufistik, Khalifah Sihotang menekankan pentingnya mengintegrasikan tiga dimensi spiritual Iman, Islam, Ihsan (3 I) ke dalam proses pencarian Ilmu Pengetahuan & Teknologi serta Sosial (IPTEKS). Baginya, pencarian ilmu bukan sekadar aktivitas intelektual, tetapi juga bentuk ibadah & hakikat serta makrifat yang memerlukan adab, wawasan & ilmu serta kesadaran akan kebesaran Alloooh Subhana wa Ta'ala. “Ketiga unsur ini harus berjalan sinergis, harmonis, terpadu sehingga manusia dapat mengenali kebesaran Alloooh melalui ciptaan-Nya untuk di kenali. Dengan demikian, Ilmu Pengetahuan & Teknologi serta Dampaknya kepada Masyarakat menjadi jembatan untuk ma’rifat kepada Alloooh & RasulNya, yakni pengenalan yang mendalam terhadap Sang Maha Pencipta (Alloooh Azza Wa Jalla),” jelasnya.
Diskusi yang akan berlangsung dalam format Focus Group Discussion (FGD) juga diharapkan menggali aspek filosofis & etis dari sains & ke-Imanan / Ketauhidan serta Ipteks. Dalam FGD ini, para peserta akan diajak merefleksikan bagaimana penemuan-penemuan ilmiah dapat memperlihatkan keteraturan, keindahan & harmoni ciptaan, sehingga justru memperkuat keyakinan religius dalam beragama & bertauhid. Dr. Sihotang menambahkan, “Sains & Teknologi membantu kita memahami Dunia Natural & Super Natural melalui observasi, eksperimen & bukti empiris, tetapi ia juga dapat menjadi jendela menuju dunia metafisika menuju hyper-metafisika, sebuah dimensi yang hanya bisa disentuh melalui perenungan spiritual dalam proses penyucian hati sampai kedalaman mata-hati hambaNya.”
Datuk Prof. Dr. Taufiq Yap sendiri dikenal sebagai akademisi & peneliti terkemuka di bidang kimia yang banyak menulis tentang katalis, kimia hijau & aplikasi sains dalam pembangunan berkelanjutan. Kehadiran beliau di Medan (USU dan Undhar & Universitas lainnya serta Majelis Ilmu lainnya) diharapkan memberikan wawasan global tentang bagaimana riset / penyelidikan ilmiah dapat memberi kontribusi nyata pada keberlanjutan lingkungan, sekaligus membuka ruang diskusi lintas disiplin ilmu dan berdampak kepada masyarakat madani .
Dalam pandangan Sufistik, Ilmu Pengetahuan & Teknologi berbasiskan Ketauhidan dipandang sebagai Nur (Cahaya Ilaaahiah) yang menuntun manusia dari kegelapan kebodohan menuju terang - benderang tentang pemahaman, pengamalan, penghayatan & pengembangan ilmu, wawasan & adabiah secara reguler diaplikasikan dalam hidup & kehidupan. Oleh sebab itu, pertemuan ini bukan hanya ajang transfer ilmu, wawasan melainkan juga momentum spiritual & filosofinya untuk mengingatkan bahwa puncak dari segala pencarian intelektual yang berohani adalah kembali kepada al-Haqq (Kebenaran Mutlak). Dengan demikian, kuliah umum ini diharapkan tidak hanya memperkaya wawasan akademis, tetapi juga dapat menginspirasi serta dapat terilhamkan seluruh para peserta untuk menggabungkan antara akal (rasio) & qolb (hati) serta mata-hati yang paling dalam masing-masing dari fuad, lubb, sirr & sirr alassir, ana al-haq dalam menafsirkan realitas hidup & kehidupan.
“Bila sains & teknologi menemukan hukum-hukum alam semesta beserta seluruh isinya (universal) , maka iman, ketauhidan memberikan makna pada hukum itu beserta isinya. Bila sains & teknologi menemukan partikel-partikel & sub-sub nya (particle elementer) penyusun alam semesta ini, maka iman & ketauhidan mengingatkan kita bahwa semua itu adalah tanda-tanda (ayat) dari Sang Maha Pencipta. Sinergi keduanya melahirkan manusia yang bukan hanya cerdas secara intelektual & berohani, tetapi juga bijak & beradab dalam setiap peri kehidupan ini,” pungkas Dr. Sontang.
Kuliah umum ini diproyeksikan menjadi salah satu agenda akademik paling penting pada semester ini di Universitas Dharmawangsa, sekaligus memperkuat jejaring kerja sama ilmiah antara Indonesia & Malaysia dalam pengembangan Ilmu Pengetahuan & Teknologi serta Sosial Impact yang berorientasi pada kemaslahatan ummati-ummati. Semoga.(tiar/ms2)
Tags
Berita Peristiwa