Lombok Barat.garudanews//NTB. Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Mataram bekerja sama dengan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) menggelar kegiatan Sosialisasi Penguatan Karakter Nasionalisme Santri di Pondok Pesantren Darul Musthofa NW Narmada, pada Senin, 13 Oktober 2025.
Kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 100 peserta yang terdiri atas para pendidik, pengurus pondok pesantren, anggota Muslimat, serta santri.
Turut hadir pula Wakil Rektor III UIN Mataram, pimpinan FTK, dan panitia pelaksana kegiatan.
Dalam sambutannya, Wakil Dekan II FTK UIN Mataram, Dr. H. M. Taisir, M.Ag., menegaskan bahwa penguatan karakter nasionalisme merupakan kebutuhan mendesak di tengah maraknya fenomena dekadensi moral di masyarakat.
“Pendidikan karakter nasionalisme sangat diperlukan di tengah fenomena dekadensi moral yang marak terjadi. Karakter adalah kondisi jiwa yang mendorong seseorang bertindak tanpa harus berpikir panjang,” ujarnya.
Beliau juga mengutip pandangan Thomas Lickona bahwa pembentukan karakter harus melalui tiga tahapan: moral knowing, moral feeling, dan moral doing, yang diwujudkan melalui proses internalisasi, eksternalisasi, dan habituasi nilai.
Kegiatan dilanjutkan dengan sesi sosialisasi dan diskusi interaktif yang menghadirkan tiga narasumber utama:
Apt. Hj. Lale Syifaun Nufus, M.Farm., yang menekankan pentingnya penanaman nilai-nilai nasionalisme sejak dini melalui pendidikan, baik di lingkungan keluarga maupun pesantren.
Ia menegaskan perlunya membentuk santri yang berilmu agama, berjiwa Pancasila, dan siap menjaga keutuhan NKRI.
Prof. Dr. Sayid Ali Jadid, yang menyoroti peran pesantren dalam menanamkan karakter kebangsaan serta meneladani figur ulama nasionalis seperti TGH. Zainuddin Abdul Madjid.
“Santri tidak boleh kehilangan semangat nasionalismenya; mereka harus menjadi bagian dari pembangunan nasional dengan tetap menjaga nilai spiritualitas pesantren,” tegasnya.
Dr. Prosmala, yang mengulas karakter nasionalisme santri dari perspektif Islam, menjelaskan bahwa al-akhlaq merupakan inti dari pembentukan karakter.
Ia menekankan bahwa nasionalisme harus tercermin dalam sikap, perilaku, dan inovasi nyata dalam dunia pendidikan.
Kegiatan berlangsung dengan lancar dan penuh antusiasme. Interaksi aktif antara peserta dan narasumber mencerminkan komitmen pesantren dalam memperkuat karakter nasionalisme di lingkungan pendidikan Islam.
Sebagai mitra akademik, UIN Mataram berkomitmen untuk terus berperan aktif dalam mendukung program pemerintah di bidang pendidikan karakter dan moderasi beragama.
Melalui kegiatan sosialisasi semacam ini, kampus diharapkan dapat memperluas perannya sebagai pusat penguatan nilai kebangsaan dan keislaman yang inklusif, serta mencetak generasi santri yang berilmu, berakhlak, dan berjiwa nasionalis.(A Turmuzi).
Tags
Berita Peristiwa

