Program Dinas Ketapang Kabupaten Aceh Singkil, Masyarakat di Beberapa Desa Merasa Terbebani

Tumpukan kayu domli di Kantor Kecamatan Gunung Meriah. ( Foto dok. Ramli Manik )


GARUDANEWS.net // SINGKIL||Dinas Pangan Kabupaten Aceh Singkil berikan bantuan program pangan yang bertujuan menekan angka stunting, kenyataan di lapangan malah membebani warga masyarakat.

Pasalnya, temuan dan hasil konfirmasi awak media pada Selasa (28/05 2024), terlihat di halaman Kantor Kecamatan Gunung Meriah Kabupaten Aceh Singkil, sekitar ratusan batang kayu domli berserakan di halaman kantor tersebut.

Miris nya, kayu domli dengan panjang 2.5 meter sudah di terbelah, yang tujuan nya untuk dibuat sebagai pagar tanaman yang di peruntukkan bagi masyarakat tersebut, harus di jemput menggunakan mobil pick up dan becak bermotor, tentunya masyarakat wajib mengeluarkan anggaran pribadinya.

Ketika warga Desa Tanjung Betik, Hairul Bancin di wawancarai awak media ini menyampaikan," kami merasa heran dan terbebani, karena kayu kami ambil 2 batang dengan diameter 2.5 meter,harus membayar ongkos ke desa Rp 70.000," tukasnya

Hal senada juga di sampaikan oleh ibu Hutabarat warga Desa Silukusan Sanggaberu, kepada awak media mengatakan," Kami dapat empat batang dari dinas pangan, tapi kami harus jemput kemari dan membayar ongkos sampai seratus ribu rupiah," ucap ibu Hutabarat.

Ketika awak media mengkonfirmasi  Yusida yang mengaku dari Staf Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Aceh Singkil, yang membenarkan pembagian kayu domli, yang di ambil warga di halaman Kantor Kecamatan Gunung Meriah Kabupaten Aceh Singkil.

" Kemaren bantuan yang di serahkan secara simbolis oleh Pj Bupati Aceh Singkil, Drs Azmi M.AP, jadi makanya kami bongkar di sini," tutur nya.

Ketika awak media mengkonfirmasi Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Aceh Singkil via pesan WhatsApp, pada Selasa (28/05/24) yang mengatakan,

Sebenarnya kayunya itu diantar ke kantor Kheucik masing masing penerima, tapi karena kemarin ada simbolis makanya diturunkan di kantor camat, dan sepulang mereka dari mengantarkan ke desa di Kecamatan Singkohor baru mereka muat kembali dan diantar ke kantor kepala desa. 

" Namun masyarakat kita tidak sabar, takut nggak kebagian dan takut dapat kayu yang kurang bagus sehingga mereka ambil sendiri," tutur Abdul Haris,Sp.MM.

Dari pernyataan Kadis Pangan Kabupaten Aceh Singkil, Abdul Haris Sp MM, sangat di ragukan kualitas kayu yang pendanaan nya dari penunjukan langsung (PL), sehingga masyarakat berebut kayu yang bagus dan yang layak untuk di buatkan pagar tersebut.

Masyarakat Aceh Singkil sangat menyayangkan pengadaan ini,karena terkesan ada kayu yang tak layak pakai di berikan kepada penerima manfaat, sehingga walau mengeluarkan ongkos mahal, masyarakat tetap menjemputnya.

Jadi,ketahanan pangan yang tujuan nya untuk kesejahteraan masyarakat,menjadi beban kepada penerima manfaat.

Di minta kepada para pihak dan instansi terkait,melakukan audit asal muasal kayu domli tersebut,sehingga program ketahanan pangan yang sangat bagus ini,jangan di salah gunakan untuk kepentingan penyedia program ini.

(Ramli Manik)

Baca Juga
Lebih baru Lebih lama