Lombok Tengah.garudanews//Sebanyak 100 guru madrasah se-Kecamatan Kopang, Lombok Tengah, mendapatkan pembekalan intensif tentang pendidikan inklusif dalam seminar “Dari Pemahaman ke Tindakan: Implementasi Nilai-nilai Inklusi dalam Pembelajaran di Madrasah”.
Diselenggarakan oleh Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Mataram pada Jum’at, 31 Oktober 2025 di YPP Nurul Madinah NW Kopang, kegiatan ini menjadi langkah nyata peningkatan mutu pendidikan Islam di tingkat akar rumput.
Kegiatan yang merupakan bagian dari Program Peningkatan Mutu Pendidikan Islam dari Direktorat Pendidikan Islam, Kementerian Agama RI ini secara resmi dibuka oleh Wakil Dekan II FTK UIN Mataram, Dr. H. M. Taisir, M.Ag.
Dalam sambutannya, Dr. Taisir mendorong para guru untuk segera bertindak mewujudkan pembelajaran inklusif di dalam praktek pembelajaran mereka masing-masing di berbagai jenjang satuan pendidikan.
“Jangan sampai pemahaman tentang inklusi hanya berhenti di ruang seminar. Ia harus dibuktikan di dalam kelas.
Tugas guru lah untuk memastikan tidak ada satu pun anak yang tertinggal, terlepas dari latar belakang atau kemampuannya,” pesan Dr. Taisir di hadapan para peserta.
Seminar ini menghadirkan dua narasumber. Narasumber pertama, Apt. Hj. Lale Syifaun Nufus, M.Farm., Anggota Komisi XIII DPR RI Dapil NTB 2.
Dia menekankan pentingnya membangun budaya inklusi dari sisi nilai dan kebijakan.
“Pendidikan inklusi adalah investasi terbesar untuk masa depan bangsa yang lebih harmonis.
Membangun madrasah inklusif dimulai dari hal sederhana: menumbuhkan sikap menghormati, mengasah kepekaan untuk menghargai, dan memupuk rasa cinta tanpa syarat kepada setiap peserta didik.
Inilah yang akan memutus mata rantai diskriminasi dalam pendidikan,” tegas legislator yang akrab disapa Lale Syifa.
Sementara itu, narasumber kedua, Dr. Junaidi, M.Pd.I., akademisi dari Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) NTB, turun ke ranah praktis dengan membagikan kiat-kiat teknis yang langsung dapat diaplikasikan.
“Tidak perlu overthinking, mulailah dengan strategi ‘kecil yang bermakna’. Langkah awal yang powerful adalah dengan merancang RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang memuat berbagai pilihan aktivitas untuk gaya belajar yang berbeda.
Kemudian, terapkan penilaian proses yang melihat usaha dan perkembangan, bukan hanya capaian akhir. Guru adalah kunci pencipta iklim belajar yang aman dan mendukung bagi semua,” jelas Dr. Junaidi.
Antusiasme tinggi ditunjukkan para guru selama seminar. Mereka terlibat aktif dalam sesi tanya jawab dan diskusi, menandai kebutuhan yang besar akan panduan praktis untuk mewujudkan kelas yang merangkul semua siswa.
Dengan diselenggarakannya kegiatan ini, FTK UIN Mataram menegaskan komitmennya untuk mendampingi guru-guru madrasah di Lombok Tengah dalam mewujudkan praktik pendidikan yang lebih adil, inklusif, dan berkualitas tinggi.(A Turmuzi).
