Gerung, GarudaNews//28 Oktober 2025, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Mataram bekerja sama dengan Komisi VIII DPR RI menggelar kegiatan Peningkatan Mutu Pendidikan bertema “Nilai-Nilai Islam sebagai Landasan Pencegahan Bullying di Pesantren”, bertempat di Pondok Pesantren Al Muslimun NWDI Dusun Kebon Kongok, Desa Suka Makmur, Gerung.
Kegiatan ini dihadiri oleh pimpinan pesantren, dewan guru, serta para santri dan tokoh masyarakat setempat.
Acara dibuka dengan pembacaan Kalam Ilahi, kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Pimpinan Pondok Pesantren, Ust. Subaidi Abdunnafis, yang menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut.
Beliau juga menekankan pentingnya pembinaan karakter melalui pendidikan pesantren, serta harapan agar sarana dan asrama santri dapat terus dikembangkan.
Dalam sambutannya, Wakil Dekan I FTK UIN Mataram, Prof. Moh. Iwan Fitriani, M.Pd., menegaskan bahwa nilai-nilai Islam memiliki peran penting dalam membentuk karakter peserta didik dan mencegah perilaku kekerasan di lingkungan pendidikan, termasuk di pesantren.
Sebagai narasumber pertama, Dr. Ir. H. Nanang Samudra K.A., M.Sc., anggota Komisi VIII DPR RI, berbagi pengalaman pribadi tentang perundungan yang pernah ia alami semasa kecil.
Ia menjelaskan bahwa bullying dapat berbentuk verbal, fisik, maupun sosial, dan penanganannya harus dilakukan dengan memberikan keteladanan serta memperkuat nilai keadilan dan empati.
Beliau juga menyinggung pentingnya kemandirian pesantren dalam pembiayaan pendidikan serta ajakan untuk menanam pohon gaharu sebagai bentuk kemandirian ekonomi.
Sementara itu, narasumber kedua, Dr. Hj. Zusiana Elly Triantini, M.Si., Direktur Pusat Pengarusutamaan Gender dan Hak Anak, membahas tema “Pesantren Ramah, Santri Berakhlak Mulia.”
Ia menjelaskan berbagai bentuk bullying fisik, verbal, sosial, digital, dan simbolik serta faktor penyebabnya, seperti tradisi senioritas dan kurangnya empati.
Beliau menekankan pentingnya strategi pencegahan berbasis nilai Islam, seperti pelatihan empati, komunikasi asertif, sistem pelaporan yang aman, dan mentoring dengan kasih sayang. Ia juga memperkenalkan slogan kegiatan:
"Santri Mulia Tanpa Kekerasan, Pesantrenku Rumah Aman.”
Dalam sesi tanya jawab, peserta menyampaikan berbagai aspirasi, di antaranya kebutuhan fasilitas pesantren, perlindungan bagi guru dalam mendidik, serta peningkatan kesejahteraan tenaga pendidik madrasah.
Kegiatan ditutup dengan ajakan untuk bersama-sama menciptakan pesantren yang aman, ramah, dan berlandaskan nilai-nilai Islam yang penuh kasih sayang.(A Turmuzi)
Tags
Berita Peristiwa

